Harris J – Save Me From Myself (Musuh Terbesar Kita adalah Diri Sendiri)

Musuh terbesar adalah diri sendiri
Gambar: Pexels.com/Jenna Hamra

Lagu terbaru Harris J ini berjudul Save Me From Myself, yang masih fresh banget karena baru dirilis belum lama ini. Harris sendiri sudah terkenal sejak menyanyikan lagu berjudul Salam Alaikum yang pastinya sudah tidak terdengar asing lagi di telinga kita para penikmat musik, karena sering sekali diputar di radio-radio maupun televisi. Tidak ada perbedaan mencolok antara lagu barunya ini dengan lagu-lagu sebelumnya jika dilihat dari tema yang masih bernuansa seputar kehidupan dengan mendekatkan diri pada Tuhan. Namun, kalau dicermati lagi dalam lagu Save Me From Myself ini suara Harris sudah terdengar berat ya? Cukup berbeda jika dibandingkan dengan suaranya dalam lagu Salam Alaikum dan lagu-lagu lainnya seperti Good Life dan Worth it. Mungkin karena sang penyanyi sendiri sudah beranjak dewasa nih, apalagi Harris baru saja merayakan ulang ahunnya yang ke-20 tepat pada tanggal 2 Mei lalu.

Pertama kali mendengar lagu ini, aku langsung suka. Tentang apa sih lagunya? Yuk simak ulasannya!

Baidewei, liriknya bisa langsung kamu searching di browser-mu yaa.

Untuk urusan suara, Harris sudah juara lah. Namun apa yang membuat banyak orang begitu menikmati lagu-lagunya bukan sekedar soal suara saja, tetapi karena pesan-pesan yang terkandung dalam lagu-lagunya begitu terasa saat kita mendengarkannya. Disisi lain, Harris juga membungkus lagu-lagunya dengan nuansa Islami yang modern sehingga kita tidak bosan meskipun mendengarkan berulang-ulang.

Memang benar pepatah yang mengatakan bahwa musuh terbesar manusia tidak lain adalah diri sendiri. Sebelum berpikir untuk mengalahkan orang lain, alangkah baiknya untuk berpikir bagaimana mengalahkan keegoisan yang masih bersarang pada pribadi masing-masing, benar?

Ketika kita beranjak dewasa dalam dunia yang semakin bertambah modern ini, godaan-godaan dunia luar begitu dahsyat menghujami kita layaknya suara manis yang mengiring kita berjalan menuju jurang kehidupan.

Semakin bertambah usia, semakin luas pergaulan, ada-ada saja hal yang ingin kita coba. Meskipun kita tahu bahwa sesuatu itu hanya berimbas buruk jika dilakukan, namun mengapa masih ingin melanjutkan? Memang hal yang wajar mengingat kita adalah manusia yang diciptakan dengan setumpuk nafsu.

Semakin bertambah usia, semakin banyak yang dilihat, semakin banyak hal yang tersimpan dalam memori, sifat hedonisme semakin menggerogoti hati kita. Mengapa menjaga keegoisan meskipun tahu bahwa itu hanya akan merusak pribadi kita sendiri?

Aku yakin hal seperti ini tidak hanya terjadi pada satu orang, tetapi setiap orang mengalaminya. Kadang kala kita merasa sangat bersemangat dan melupakan resiko hanya demi mencapai kesenangan belaka, meskipun kita tahu hal itu salah. Kadang kala pula, kita tertekan dan menangis sejadi-jadinya saat mengingat kembali apa yang telah kita lakukan tersebut. Pada akhirnya menghadap Tuhan, bermohon ampunan dengan berderai air mata. Namun untuk kesekian kali, kita mengulanginya kembali, kembali pada jalan yang salah.

Ya, menjadi dewasa dengan harapan menjadi semakin baik itu benar-benar tidak mudah. Namun, dibalik semua itu, kita punya hati nurani yang selalu menentang batin saat kita melakukan hal yang salah.

Apa yang bisa kita lakukan adalah berdoa, memohon curahan hidayah dariNya. Bukankah kita punya Tuhan? Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kita selalu dan akan selalu membutuhkan Tuhan dalam keadaan apapun. Kita butuh Tuhan untuk menyelamatkan diri dari lautan keegoisan diri sendiri yang tanpa kita sadari semakin bertambah dalam.

Jika kami telah melangkah di jalur yang salah maka putarkan langkah ini,

Kembali ke jalan yang benar.

Atau setidaknya hentikan langkah ini agar kami tidak terlalu jauh tersesat dari ampunanMu.

Teruslah dekap diri ini dalam buai kasihMu

Biarkan diri ini bernaung di bawah perlindunganMu

Karena tanpa-Mu, kami bahkan lebih tidak berdaya dari sebutir debu.

Posting Komentar

0 Komentar