Sup Ceker, Makanan Berkuah Favorit Keluarga

Rata-rata orang menyukai berbagai olahan dari daging ayam. Tapi, dari yang menyukai daging ayam tersebut, tidak semuanya menyukai bagian kaki ayam atau biasa kita kenal sebagai ceker. Salah satu temanku yang tidak suka ceker pernah berkata 'imajinasinya akan terbang ke mana-mana jika melihat ceker ayam'. 

Padahal sih, jika diolah dengan baik, ceker ayam yang dianggap 'menjijikkan' oleh sebagian orang ini dapat menjadi sajian makanan yang lezat dan nikmat, lho. Misalnya, dibuat ceker krispi, atau sup ceker.

Olahan Favorit Keluarga

Di keluargaku sendiri, Alhamdulillah semua menyukai olahan berbahan dasar ceker ayam. Dari banyak makanan yang bisa dibuat menggunakan ceker, sup ceker menjadi salah satu menu favorit di keluargaku. 

Ilustrasi sup ceker
Gambar: pixabay.com/rierosa222

Wah kalo udah ngomongin soal sup ceker, aku nggak nolak deh. Makanan satu ini adalah jenis olahan makanan berkuah yang paling sering dibuat di rumah. Hampir setiap minggu Ibu rutin masak sup ceker demi memanjakan lidah anak-anaknya. Kebayang dong rasa sup yang nikmat dan gurih, dipadu ceker ayam, taburan bawang, dan kerupuk di atasnya. Beuuh, lezat! Apalagi pas hujan-hujan begini, kebetulan perut sedang lapar. Duh, membayangkan semangkuk sup ceker betul-betul bikin ngiler!

Manfaat Mengonsumsi Ceker

Selain nikmat, ceker juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita loh. Bagian kaki ayam mengandug beberapa zat penting untuk tubuh seperti kalsium, kolagen, magnesium, dan fosfor. Menurut beberapa artikel yang pernah kubaca, kandungan pada ceker ayam memiliki beberapa manfaat bagi tubuh seperti; mempebaiki sistem kekebalan tubuh, mencegah kerapuhan tulang, hingga menjaga kesehatan gusi.

Tapi, tentu saja tetap harus memperhatikan porsi saat menikmati sup ceker, yaa. Jangan terlalu sering juga. Karena di samping mengandung zat-zat yang baik untuk tubuh, ceker juga mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi,  bisa mencapai 3,8 gram per 100 gram ceker ayam. Jika dikonsumsi berlebihan, bisa-bisa kadar kolesterol jahat dalam tubuh bakal meningkat. 

Wah jangan sampai deh, konsumsilah dengan bijak dan dalam porsi yang wajar yaa supaya tetap bisa menikmati sekaligus mendapatkan manfaatnya.

Resep Sup Ceker Keluarga

Membahas soal ceker, rasanya belom afdol kalau belum berbagi resep. Yuhuu, kali ini aku mau berbagi resep membuat sup ceker versi ibukku, nih. Resepnya sih hampir sama saja seperti umumnya orang membuat sup ceker, tapi Ibuku senang menambahkan banyak macam rempah ke dalam masakannya.

Bahan-bahan sup yang mesti disiapkan, yaitu:
  • Kol (secukupnya)
  • Wortel (2 buah)
  • Kentang (2 buah)
  • Tomat (1 buah)
  • Seledri dan Daun bawang
  • Ceker Ayam yang sudah dibersihkan (1/4 kg)


Untuk bumbu halus, yang harus disiapkan di antaranya adalah:


  • 2 siung bawang Merah & Bawang Putih, dihaluskan.
  • Jinten (secukupnya), memarkan.
  • Kapulaga (secukupnya), memarkan.
  • Lada (secukupnya), haluskan.
  • Kayu Manis
  • Garam (secukupnya)
  • Penyedap rasa, jika ingin ditambahkan

Nah, berikut Proses Memasaknya: 
  1. Semua bahan sayuran dicuci bersih, lalu dipotong-potong sesuai selera
  2. Rebus Ceker hingga setengah lembut, jangan sampai matang, angkat dan tiriskan air rebusan pertama (Boleh juga pake air rebusan pertama biar kaldu ayamnya lebih terasa, tapi kalo aku lebih suka mengganti air rebusannya).
  3. Panaskan dua sendok minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
  4. Tambahkan air, masukkan ceker yang telah direbus sebelumnya.
  5. Setelahnya, baru masukkan kol, wortel, kentang, dan tomat. Tunggu hingga air mendidih.
  6. Masukkan penyedap rasa. Koreksi rasanya. Jika dirasa sudah sesuai selera, tinggal tambahkan seledri dan daun bawang.
  7. Angkat dan sajikan, jangan lupa taburkan bawang goreng dan kerupuk sebagai pelengkap.

Aduh, jadi laper nih kalo udah ngomongin soal makanan. Sup ceker ini bisa dinikmati dengan nasi, ataupun tanpa nasi. Bebas, sesuai selera. Rasanya tetap nikmat kok.

Tertarik untuk mencoba? Monggo silahkan dipraktekkan. Eits, kalau sudah jadi, jangan lupa bagi-bagi ke aku yaaa.

Baca Juga: Review, Harry Potter and the Cursed Child

Posting Komentar

3 Komentar

Tambahkan Komentar