Masih Takut Menghadapi SNMPTN? Yuk Baca Tips-Tipsnya

Tips menghadapi snmptn
Gambar: pixabay.com/jarmoluk

‘Kak, gimana biar bisa lolos SNMPTN?’

‘Kak, emang bener kalo SNMPTN harus milih universitas daerah sendiri?’

‘Kak, saya mau milih jurusan A di universitas B, tapi takut gagal’

‘Kak, kalau saya ambil jurusan anu kira kira dengan nilai segini bisa lolos nggak?’

Sering kali pertanyaan seperti itu kerap saya terima dari adek-adek seperjuangan. Nah, hari ini karena sedang kosong saya kepikiran untuk berbagi sedikit tips buat semuanya. Berhubung saya baru saja melewati fase-fase ini, jadi nggak ada salahnya saya berbagi sedikit informasi buat adek-adek sekalian.

Banyak sekali siswa-siswi yang beruntung untuk mengikuti jalur seleksi nasional tanpa tes yang kita kenal sebagai SNMPTN. Tapi di antara banyak sekali itu kebanyakan masih bingung untuk menghadapinya. Mengapa? Yang kita tahu nih, yang pintar-pintar sekali belum tentu lolos, yang nilai raportnya stabil terus belum tentu lolos, yang nilainya biasa-biasa aja bisa lolos. Yup, benar! SNMPTN memang penuh misteri. Salah-salah strategi, bisa-bisa kalian melewati kesempatan emas ini dengan penyesalan. Nah, Jika kalian masih takut menghadapi SNMPTN, yuk baca tips-tipsnya.

Oke, kita mulai dari yang pertama,

Pilihlah Universitas, Fakultas dan Prodi yang sesuai dengan nilai raportmu.

‘Dengan nilai segini, aku bisa masuk ke mana?’

Pikirkan dengan seksama adik-adikku, kalau perlu kalian bisa konsultasi dengan guru BK di sekolah, konsultasi di sini dimaksudkan agar kalian bisa lebih paham tentang dunia yang akan kalian masuki nantinya. Kalian boleh meminta saran dari guru tentang kecocokan nilai kalian dengan prodi pilihan, jangan ragu.  Tapi harus diingat juga, pilihlah prodi yang sesuai dengan minat kalian, jangan hanya memikirkan yang penting lolos saja karena ini berhubungan dengan masa depan kalian.

Pertama, pikirkanlah prodi apa yang kalian mau? Pikirkan juga alasannya mateng-mateng kenapa kalian tertarik ke sana. Kalau benar-benar sudah sreeek, pikirkan juga ke universitas mana kalian mau masuk? Apakah di universitas A atau universitas B. Pikirkan alasannya, mintalah persetujuan orang tua dahulu.

Kadang-kadang muncul lagi pertanyaan ‘Harus memprioritaskan universitas di daerah sendiri ya?’
Kalo menurutku pribadi sih enggak juga, kok. Kalau kalian benar-benar mau keluar daerah silahkan saja, asal nilai kalian sesuai kriteria universitas tujuan, pasti keterima. Tapi saran sih, kalau prodi yang kalian pilih itu ada di universitas di daerah kalian dan akreditasinya juga udah bagus, apa salahnya memprioritaskan universitas di daerah kita?

Pertanyaan sejenis lainnya ‘Katanya nggak boleh menduakan universitas di daerah asal ya?

Maksudnya disini menaruh universitas di daerah asal pada pilihan kedua saat mendaftar SNMPTN. Jujur saya nggak tau pasti, memang banyak peserta SNMPTN yang menduakan universitas daerah asal berakhir dengan kegagalan, tapi toh banyak juga yang memprioritaskan universitas daerah asal juga nggak lolos. Jadi ini masih tetap menjadi misteri hingga sekarang.

Lihat peluang pada prodi yang dipilih

Yuup, lihat peluang pada prodi yang dipilih. Lihatnya dimana? Cari saja di google bertebaran, kok. Kalian harus tahu seberapa banyak peminat pada prodi pilihan kalian pada tahun-tahun silam dan berapa orang yang diterima. Kalian bisa mencari di google dengan kata kunci kira-kira seperti ini ‘Jumlah peminat prodi A universitas B pada tahun C’.

Perhatikan urutan Prodi pilihan ya

Apa maksudnya perhatikan urutan prodi pilihan?
Nah, yang ini nggak kalah penting karena berdasarkan survei, banyak juga yang melakukan kesalahan pada poin ini dan akhirnya gagal lolos SNMPTN.

Begini, urutkan program studi sesuai passing grade (PG), misal prodi A PGnya lebih besar ketimbang PG prodi B, kalian harus tempatkan prodi A pada pilihan pertama dan prodi B pada pilihan kedua, jangan terbalik yaa.

Kesalahan lainnya yang sering ditemui yaitu pada jurusan prodi itu sendiri. Misalnya kalian anak IPA, kemudian kalian mau ambil prodi hukum (IPS) *misalnya, tapi kalian tempatkan prodi hukum itu di pilihan kedua, sementara di pilihan pertama kalian ambil prodi IPA, nah kalau kalian gagal di prodi pertama, kemungkinan besar kalian gagal juga di pilihan kedua. Kenapa? Bayangin dong, udah melenceng dari jalur dan kalian menduakan pula. Gimana nggak sakit tuh? *elaah Bukannya anak IPA nggak boleh ambil jurusan IPS, banyak kok anak IPA keterima di akuntansi atau manajemen melalui SNMPTN, hanya urutan pemilihan harus kalian perhatikan. Kalau memang pengen ambil jurusan IPS tapi kalian berasal dari IPA, saranku sebaiknya prodi IPS itu ditaruh di pilihan pertama, jangan kedua.

Lengkapilah daftar prestasi

Usut punya usut, ternyata ini penting gaaees, jadi jangan remehkan kolom daftar prestasi kalian yaa. Sebagian besar dari kita mungkin menganggap ini tidak terlalu berpengaruh, apalagi untuk mencantumkan daftar prestasi saat mengisi data SNMPTN lumayan ribet. Tapi fakta di lapangan berkata lain, daftar prestasi benar-benar mempengaruhi kelulusan kalian. Cantumkanlah walaupun hanya satu.

Jangan Lupa Berdoa

Kalau semua sudah dilakukan. Tentu saja kalian harus tetap berdoa, semoga nasib baik berpihak pada kalian para pejuang SNMPTN.

Kalaupun kalian gagal, ya nggak apa-apalah namanya juga persaingan. Ingat! Gagal di SNMPTN bukan akhir dari perjuangan kalian, masih ada SBMPTN kok, masih ada tes kedinasan juga. Masih banyak jalan buat kalian adik-adikku :*

Anyway, saya sendiri termasuk pejuang SBMPTN. Hal-hal di atas hanya sekadar tips-tips saja, barangkali mash terdapat kesalahan pada hal yang saya tulus, boleh dikoreksi di kolom komentar yaa. Selamat berjuang di arena SNMPTN wahai adik adikku  :)

Posting Komentar

0 Komentar