Bukan Laptop Biasa! Rahasia Produktif Berkarya dengan ASUS OLED, Goodbye Mata Lelah di Depan Laptop

Asus OLED

Siang itu hujan kembali mampir, persis seperti ramalan cuaca yang disampaikan di televisi tadi malam. Dengan tatapan nanar, kuedarkan pandangan pada ruangan kafe yang tampak sepi, lalu retinaku berhenti untuk mengasihani secangkir moccacino di atas meja yang hangatnya telah sirna ditelan waktu. Di sampingnya, ada sebuah laptop yang layarnya masih menyala terang, menampilkan ketikan tugas yang belum rampung kukerjakan.

Entah berapa lama aku tercenung, hingga satu notifikasi menyebabkan ponsel di atas meja bergetar. 

Besok! Itu tugas buat dikumpul besok, 

kata salah satu teman kuliah via chat WhatsApp.

Menutup chat itu, kuseret jempol membuka ruang obrolan lain. Sebuah chat kembali tampil. 

Progam udah sampe mana?

Dapat nulis berapa artikel hari ini? Yuk semangat! 

Alih-alih membalas, aku memilih mengunci ponsel dan menghela napas dengan berat. Hujan dan kopi rasanya bakal menjadi perpaduan yang pas untuk bersantai sembari menonton film atau membaca buku. Sial! Rasanya aku punya banyak sekali wishlist yang mau kukerjakan hari ini. Menyelesaikan laporan praktikum salah satu mata kuliah, melanjutkan tugas membangun program, mengejar target artikel harian di salah satu platform, hingga menutup hari dengan menonton episode terbaru anime favorit yang rilis minggu lalu.

Tapi, boro-boro bisa merealisasikan semuanya. Baru dua jam di depan laptop saja, mata rasanya sudah ambyar. Berkunang-kunang. Rasanya lelah karena kelamaan menatap layar laptop yang entah mengapa terasa menusuk sampai membuat mata perih dan mencipta gelenyar aneh di kepala.

"Baru dua jam, lho! Baru dua jam aja ini duduk depan laptop!" gerutuku di dalam hati.

Padahal, sebagai salah satu mahasiswa informatika, menatap layar laptop sudah menjadi makanan sehari-hari. Jika ada tugas kuliah atau laporan paktikum mingguan, ngetiknya tentu pakai laptop. Belum lagi tugas-tugas ngoding membangun program untuk keperluan praktik beberapa mata kuliah yang tak jarang menyita waktu sampai harus begadang di depan laptop. Ditambah lagi, di tahun 2021 ini aku dan dua temanku sedang mencoba peruntungan dengan membuka online shop kecil-kecilan via instagram. Karena online shop ini menjual frame aesthetic sebagai gift untuk acara wisuda, ulang tahun, dan wedding, aku jadi makin sering menggunakan laptop untuk keperluan desain. Plus, aku juga mesti menulis beberapa konten demi menjaga ritme kehidupan blog pribadi yang aku kelola ini. Ibaratnya, laptop ini sudah menjadi pacar setia dimana aku biasa menghabiskan waktu hingga 8 jam berhadap-hadapan dengannya setiap hari. Ciee ah! pacalan sama laptop!

Penggunaan Laptop di Indonesia

Kalau bagi Ariel Noah 'separuh aku, (adalah) dirimu'. Bagiku, 'separuh aku adalah laptopku'. Aku yakin hal ini tidak hanya terjadi pada sedikit orang. Maraknya perkembangan teknologi yang makin mempermudah kehidupan sejalan dengan makin banyaknya penggunaan laptop atau komputer dalam aktivitas harian khalayak luas. Berdasarkan survei penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada tahun 2017 oleh Badan Litbang SDM Kominfo, diketahui aktivitas penggunaan laptop oleh masyaarakat Indonesia ada di angka 22,52%, dengan frekuensi penggunaan paling tinggi per harinya adalah 3-5 jam.

Apalagi sejak era pandemi melanda penjuru dunia yang berimbas pada maraknya trend bekerja dan belajar dari rumah. Nambah lagi deh aktivitas online yang melibatkan laptop, hehehe. Survei lainnya baru-baru ini dilakukan oleh Detik Network bersama ASUS pada lebih dari 500 responden, hasilnya menunjukkan bahwa 47,30% masyarakat Indonesia menggunakan laptop 5-10 jam per hari. Wah, angka yang cukup tinggi, ya!

Hal itu sejalan dengan keluhan teman-temanku dalam beberapa tahun terakhir ketika harus menjalani kuliah online. Yang biasanya teman-teman di jurusan lain hanya 3-4 jam menghabiskan waktu di depan laptop, saat kuliah online bisa sampai 8 jam harus buka laptop. Nah, apalagi aku, sejak kuliah online tahun lalu rasanya udah full time aja di depan laptop, pokoknya laptop di atas meja itu hampir selalu menyala non stop saking hampir tiap waktu digunakan.

Kupikir, super sekali laptop itu tidak meledak padahal hampir digunakan non stop setiap hari. Yang mau meledak justru kepalaku sih, saking stress-nya. Iyaa, stress karena laptop yang digunakan terbilang lamban dan benar-benar menguji kesabaran. Pun stress akibat kelelahan menatap layar laptop.

Pertimbangkan 4 Hal ini dalam Memilih Laptop, Khususnya Kualitas Layar

Menilik angka-angka penggunaan laptop per hari pada survei yang disebut di atas, tak berlebihan rasanya kalau orang-orang makin ke sini menjadi lebih selektif dalam menentukan pilihan perangkat laptop untuk menemani aktivitas harian. Supaya nyaman, dong. Karena LAPTOP yang nyaman bakal bikin betah, setuju?

Wah jangan sampai deh makin banyak orang yang ngerasain seperti yang aku alami itu! Mulai sekarang kamu perlu memerhatikan beberapa hal ketika akan memilih sebuah perangkat laptop supaya tidak menyesal di kemudian hari. Hal ini mungkin akan berbeda-beda menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Namun setidaknya 4 hal berikut dapat menjadi pertimbangan kamu dalam memilih laptop. Yuk simak!

Tips memilih laptop

#1 Perhatikan Spesifikasi Utama pada Laptop

Spek yang memadai menjadi poin penting untuk diperhatikan ketika memilih laptop. Seperti halnya memilih pasangan, dalam memilih laptop pun harus jelas bibit bebet dan bobotnya. Spek yang bagus dan modern akan membuat kinerja laptop menjadi makin baik. Misalnya, kamu bisa memilih laptop dengan storage drive tipe SSD supaya laptop memiliki respon dan waktu loading yang cepat. Pilih juga laptop dengan processor generasi terbaru agar laptop memiliki performa yang baik.

#2 Periksa OS dan Software Penunjang Laptop

Ada banyak pilihan sistem operasi (OS) yang menunjang jalannya laptop. Namun yang paling umum diketahui dan merupakan sistem operasi yang fleksibel adalah OS windows. Sistem operasi Windows 10 sendiri kompatibel dengan berbagai software perkantoran seperti microsoft office yang menunjang kebutuhan kerja, dan mendukung banyak software untuk keperluan anak sekolah hingga konten kreator.

#3 Pilih Laptop yang Mendukung Opsi Upgrade

Pilihlah produk laptop yang mendukung opsi upgrade baik untuk kapasitas memori maupun sistem operasinya. Opsi upgrade ini akan memudahkan kita di kemudian hari ketika ingin memperbarui laptop, termasuk dalam menambah memori dan penyimpanan supaya laptop tidak terasa berat ketika sudah terlalu banyak data yang disimpan.

#4 Pilih Laptop dengan Ukuran & Kualitas Layar yang Baik

Ada berbagai ukuran laptop yang beredar di pasaran. Ada laptop 13 inci yang sedikit mungil, hingga laptop berukuran 14 inci dan 15 inci. Pilihlah laptop dengan ukuran sesuai kebutuhan, namun jika laptop akan sering dibawa bepergian, laptop dengan desain tipis dan berbobot ringan alan cocok menjadi pilihan. Pilih juga laptop dengan kualitas layar yang baik agar membuat mata nyaman saat berlama-lama menatap layar. Kualitas layar yang baik ini, seperti: Resolusi layar HD, layar memiliki tingkat reproduksi warna yang akurat dan detail, serta memiliki tingkat reproduksi cahaya biru yang rendah.

Lho, emang harus banget ya, memilih laptop yang layarnya punya tingkat reproduksi cahaya biru  rendah? AADCB nih? alias Ada Apa dengan Cahaya Biru?

Yuk Ketahui Bahaya Cahaya Biru Terhadap Kesehatan Mata!

Kualitas layar merupakan poin penting yang sering terlupakan ketika seseorang memilih perangkat laptop. Padahal, merujuk pada lanjutan survei Detik Network bersama ASUS, diketahui sebanyak 68,10% masyarakat Indonesia mengetahui tentang bahayanya paparan radiasi cahaya biru terhadap kesehatan mata. 

Sejatinya, di era modern yang makin didominasi oleh perangkat digital seperti sekarang, sulit rasanya untuk kita menghindari paparan radiasi cahaya biru. Sebut saja layar laptop, televisi, dan gadget yang selalu kita gunakan mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur menjadi penyumbang utama blue light.

Sinar biru biasa juga disebut sebagai HEV (high energy visible) light atau cahaya berenergi tinggi pada spektrum cahaya tampak (visible light) dengan panjang gelombang 400 hingga 450 nm. Telah banyak sekali hasil penelitian yang mengungkapkan tentang bahayanya radiasi cahaya biru dalam jangka panjang terhadap kesehatan mata.

Istilah Bahaya Cahaya Biru (Blue Light Hazard) diciptakan untuk menggambarkan tentang bahaya yang diakibatkan oleh cahaya ini pada struktur kritis dalam mata dimana cahaya biru dapat membentuk reaksi partikel oksigen yang berbahaya dan menyebabkan kerusakan fotokimia mata - Blue Light Hazard: New Knowledge, New Approaches to Maintaining Ocular Health. REPORT OF A ROUNDTABLE March 16, 2013, New York City, NY, USA.

Meskipun begitu, spektrum sinar biru memiliki efek kerusakan yang berbeda. Dari jurnal Blue Light Hazard: New Knowledge, New Approaches to Maintaining Ocular Health. REPORT OF A ROUNDTABLE March 16, 2013, New York City, NY, USA disebutkan bahwa blue light yang paling berbahaya ada di rentang spektrum dengan panjang gelombang 415nm - 455nm.

Konsumsi blue light oleh mata dalam waktu panjang yang terakumulasi dapat menyebabkan kerusakan retina, termasuk penyakit degenerasi makula, katarak, hingga kebutaan. Namun, kelelahan mata menjadi keluhan yang paling umum dirasakan seseorang ketika menghadap layar dalam waktu lama. Mata lelah ini disertai pula dengan gejala seperti:

  • Mata kering dan gatal
  • Pandangan tidak fokus
  • Sakit pada leher hingga kepala

Selain dapat berefek pada munculnya penyakit di kemudian hari, mata lelah juga dapat menurunkan produktivitas seseorang. Beberapa tips untuk mencegah hal tersebut, kita dianjurkan untuk mengatur jarak agar wajah tidak terlalu dekat dengan layar, memperbanyak berkedip dan memandang benda yang berjarak 20 meter selama 20 detik, rajin minum air putih, hingga menggunakan kacamata anti radiasi atau memakai filter cahaya biru pada layar untuk meminimalisir radiasi.

Sejalan dengan tips-tips di atas, tentu akan lebih bahagia rasanya jika ada perangkat digital khususnya laptop yang mendukung, dengan kualitas layar sesuai keinginan kita. 

Tapi ... emangnya ada?

Asus oled

Bukan Laptop Biasa - 4 Keunggulan ASUS OLED ini Bakal Bikin Kamu Jatuh Cinta

OLED itu apa? kok ya gapernah denger. Tapi kalau istilah LED kamu pasti tau, dong? Nah, OLED adalah LED dengan tambahan 'O' di depannya, sehingga kepanjangannya menjadi Organic Light-Emitting Diode. Layar OLED yang dikenal berbobot ringan dan fleksibel dengan ketipisan hingga kurang dari 1mm merupakan teknologi layar yang menggunakan bahan organik pada lapisan yang memancarkan cahaya. Dibandinkan dengan layar LCD umumnya, layar OLED memiliki kelebihan pada level warna gelapnya yang lebih dalam dan pekat, memiliki waktu respon yang lebih cepat, serta konsumsi daya lebih rendah.

Dewasa ini, trend layar OLED sudah mulai banyak digandrungi oleh berbagai brand pada produk-produk elektronik baik berupa smartphone maupun laptop. Asus sebagai raksasa di bidang elektronik dan perangkat keras handphone serta komputer pun tak ketinggalan untuk berinovasi dengan teknologi layar OLED demi meningkatkan pengalaman dan kepuasan konsumen.

Yang ter-update, melalui acara bertajuk ASUS OLED Launch - See The difference with ASUS OLED pada tanggal 23 September 2021 yang lalu Asus secara resmi memperkenalkan teknologi layar OLED yang diadopsi oleh jajaran model laptop terbarunya. Sesuai dengan tagline Asus 'in search of incredible', harapan konsumen yang menginginkan laptop dengan kualitas visual terbaik kini tidak mustahil untuk didapatkan lagi.
Jimmy Lin
Teknologi ASUS OLED ini berfokus pada peningkatan kualitas layar dengan menghadirkan berbagai fitur terbaik yang semakin memanjakan mata pengguna. Waahhh, ini sih kalau kamu cari laptop yang layarnya nyaman dipandang lama-lama, ASUS OLED bakal maju paling depan!

Penasaran apa saja keunggulannya dibandingkan layar laptop biasa? Setidaknya ada 4 alasan yang bakal bikin kamu jatuh hati pada teknologi layar ASUS OLED ini. Duduk yang manis, ya, biar aku jelaskan secara tuntas sampai muncul love-love merah di mata kamu saking terpesonanya dengan laptop ini.

ASUS OLED

#1 Warna yang Kaya dan Akurat, Semakin Memanjakan Mata

Warnanya terlalu terang itu, lho.
komentar salah satu rekan kerja di olshop kami ketika aku kirimkan hasil desain gambar untuk dicetak. Kemudian dengan dahi berkerut, aku bersungut-sungut di depan laptop sambil menggerutu, "MASA SIH?"

Haha, kalian sendiri pernah nggak sih merasakan sebalnya ketika ngedit suatu desain lewat laptop, terus berjam-jam berkutat mencari warna yang paling pas, ketika hasilnya dicetak atau dipindahkan ke handphone, warnanya malah terlihat berbeda alias tidak lagi sesuai dengan hasil desain ketika di laptop tadi. Ini sering aku rasakan ketika sedang mengedit desain untuk keperluan olshop. Sederhananya, hal ini disebabkan karena laptop masih belum memiliki akurasi warna yang baik.

Sekarang ini, tak hanya profesional di bidang desain grafis dan editing saja yang membutuhkan laptop dengan reproduksi warna yang tinggi dan akurat. Para user yang menggunakan laptop sebagai sarana hiburan digital seperti streaming film dan nonton youtube pun memerhatikan hal tersebut. Tak bisa dipungkiri, laptop dengan tingkat reproduksi warna yang tinggi dan akurat akan membuat kualitas visual yang ditampilkan layar jadi makin bagus dan memukau.

Hal inilah yang ditawarkan oleh teknologi ASUS OLED yang menggunakan 3D color gamut sebagai referensi, dengan volume warna 60% lebih besar dibanding layar laptop biasa. Volume warna yang besar ini memberikan ASUS OLED suatu kelebihan untuk memproduksi warna yang lebih kaya alias lebih colorfull pada rentang tingkat kecerahan yang lebih luas. ASUS OLED mampu memproduksi warna hingga 100% pada color space DCI-P3 (Digital Cinema Initiatives – Protocol 3). Fyi, DCI-P3 merupakan standar warna yang digunakan oleh industri cinema digital untuk pengalaman menonton dengan akurasi warna hampir nyata. Tingkat akurasi ASUS OLED pada color space DCI-P3 itu setara dengan 133% warna pada color space sRGB.

Asus OLED

Untuk mengimbangi kemampuannya dalam memproduksi warna yang kaya, jajaran laptop Asus yang mengusung layar OLED juga telah dikalibrasi sejak awal sehingga memiliki tingkat akurasi warna yang tinggi pula. Kerennya lagi, tingkat akurasi warna pada ASUS OLED sudah mendapat sertifikasi dari PANTONE Validated Display. Keakuratan dan warna yang kaya ini bahkan tetap bisa ditampilkan dengan baik ketika laptop di-setting pada tingkat kecerahan yang rendah. Kualitas layar dengan reproduksi warna yang tinggi dan akurat ini benar-benar bakal memanjakan mata di depan layar laptop untuk kegiatan apapun, dari mengedit hingga nonton film.


#2 Fitur Eye Care yang Membantu Jaga Kesehatan Mata

Seperti disebutkan sebelumnya, layar laptop merupakan salah satu penyumbang radiasi cahaya biru di era modern yang dapat menyebabkan mata mudah lelah dan menjadi kering. Bahkan, disebutkan oleh dokter Indah Kusumaningrum S.Ked yang diundang pada live acara peluncuran Asus OLED 23 September 2021 yang lalu, radiasi cahaya biru dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan kornea, lensa, hingga retina mata.

Pada dasarnya untuk mengurangi dampak radiasi ini terhadap mata, bisa dengan cara mengurangi tingkat reproduksi warna biru pada layar. Tapi spektrum warna biru ini justru merupakan salah satu yang dibutuhkan untuk menghasilkan warna yang kaya dan akurat. Dengan mengurangi tingkat reproduksi warna biru pada layar, jelas akan berpengaruh ke akurasi warna dan kualitas visual yang bakal ikutan menurun. 

Waduh, jadi ini gimana caranya biar warnanya tetap kaya, akurasinya tinggi, namun tetap aman bagi mata?

Beruntung, ASUS OLED hadir dengan inovasi yang tidak hanya memerhatikan tingkat akurasi dan reproduksi warna yang tinggi, tetapi juga memerhatikan kesehatan mata penggunanya. Wah, ini sih menjadikan ASUS OLED memenuhi kriteria untuk menjadi pacar idaman nih, soalnya dia tipe yang perhatian, hehe.

Fitur eye care asus oled

Perhatian itu disalurkan oleh ASUS OLED lewat sebuah fitur yang diberi nama Eye Care, dimana fitur ini diklaim dapat mengurangi paparan radiasi cahaya biru pada layar hingga 70%. Wah drastis ya penurunanya. Cara kerja fitur Eye Care ini bukan dengan menggunakan filter blue light, melainkan merupakan teknologi yang menggeser spektrum warna biru sehingga bisa menurunkan tingkat paparan radiasi cahaya biru namun tetap mempertahankan tingkat reproduksi warna dan akurasinya. 

Metode keren tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari Low Blue Light dan Flicker Free dari TÃœV Rheinland. Hal ini menjadikan layar ASUS OLED lebih ramah terhadap mata, jadi bisa makin produktif berlama-lama di depan layar laptop tanpa perlu khawatir berlebihan terserang mata lelah. Fitur ini benar-benar sangat membantu menjaga kesehatan mata anak-anak dan mahasiswa yang harus menatap layar laptop buat sekolah online, pekerja yang WFH, sampai teman-teman yang suka lupa waktu kalau nonton drakor di laptopnya. 

#3 Detail Warna dan Visual yang Bikin Mata Berbinar
Asus Oled

Dengan makin populernya platform streaming video digital, sekarang ini mencari hiburan digital untuk mengisi kejenuhan di sela-sela waktu bekerja dan belajar terasa lebih mudah. Mau nonton drakor atau film action, bisa melipir ke Netflix dan kawan-kawannya. Mau cari konten musik hingga kecantikan pun tinggal buka Youtube. 

Untuk kegiatan ini kamu lebih suka nonton via handphone atau laptop? 

Kalau aku sendiri, meskipun handphone terasa praktis, tapi aku lebih sering buka flatform streaming lewat laptop, biar puas aja dengan layar yang lebih luas. Karena rata-rata konten dan video yang disajikan telah mendukung format HDR, rasanya sangat penting untuk memiliki laptop yang mendukung format tersebut.

Nah, ASUS OLED yang menawarkan keunggulan utama pada display tentunya juga mendukung HDR untuk ditampilkan dengan baik. Berbeda dengan LCD yang biasanya menggunakan teknologi backlight, layar OLED memiliki keunggulan karena pikselnya memancarkan cahaya secara langsung.  Selain itu, dibandingkan dengan warna yang dihasilkan LCD, layar OLED mampu menghasilkan warna hitam lebih dalam dan pekat. Hal ini disebabkan cara kerjanya dalam menghasilkan warna hitam adalah dengan mematikan secara penuh setiap piksel pada layar sehingga warna hitamnya jadi sempurna. Cara kerja seperti ini juga mendukung ASUS OLED memiliki kontras warna yang sangat tinggi, bahkan rasio kontras ASUS OLED mencapai 1.000.000 : 1. ASUS OLED juga telah mengantongi sertifikasi  DisplayHDR 500 True Black dari VESA.  

Melengkapi segenap keunggulan tersebut, ASUS OLED juga dilengkapi dengan response time super kencang (hingga 0,2 ms = 50 kali lebih kencang dari layar laptop biasa). Jadi say goodbye lah untuk tampilan blur di layar yang sering kita rasain saat nonton film action yang seringkali ada scene dengan gerakan sekedip mata alias cepat banget. Berkat response yang kencang, video cepat atau teks berjalan pun bakal kelihatan lebih tajam setajam omongan tetangga. Kalau sudah begitu, tentu video-video berformat HDR yang ditampilkan di layar bakal kelihatan sangat detail, jelas, dan enak ditonton.

#4 Harga Terjangkau dengan Spesifikasi Modern dan Berbagai Software Bawaan yang Keren!


Saking banyaknya keunggulan ASUS OLED pada display, tanpa sadar pembahasan ini udah panjang aja. Tapi jangan sedih, karena tulisan ini masih terus berlanjut sebab kemudian muncul pertanyaan ....
Layarnya aja nih yang canggih? Kan tadi katanya ada 4 pertimbangan dalam memilih laptop, spek dasarnya gimana? OS-nya gimana? 

Atau pertanyaan sejenis, 

Aduh! Kan semakin canggih kualitas layar laptop, harganya juga makin mahal, yaa?

Tidak hanya kece di display, jajaran ASUS OLED pun dilengkapi dengan spesifikasi modern untuk mendukung produktivitas pengguna. Laptop modern ASUS OLED sudah diperkuat oleh prosesor Intel Core generasi ke-11 terbaru (tiger lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga. Jadi, selain performa laptop yang meningkat, kita juga dapat bekerja dalam waktu lebih lama tanpa khawatir kehabisan baterai.

Selain itu, jajaran laptop ASUS OLED juga dilengkapi dengan OS Windows 10 Home yang memiliki fitur bernama Windows Hello untuk mendukung keamanan dan kemudahan login ke laptop, salah satunya dengan sistem pembaca sidik jari yang super praktis.

Terus harganya, gimana?

Kalau teman-teman mencoba browsing dengan kata kunci 'layar OLED', maka beberapa artikel rujukan yang muncul juga memaparkan tentang kelebihan dan kekurangan teknologi layar OLED. Salah satu kekurangannya adalah harga produksi yang terbilang mahal. Jadi wajar aja kalau orang-orang (termasuk aku) berpikir laptop dengan teknologi layar OLED sepertinya cuma ada di jajaran laptop sultan, hehe.

Tapi ternyata salah, guys. Lewat acara peluncuran ASUS OLED kemarin, ASUS Indonesia memperkenalkan 4 lini laptop yang mengadopsi teknologi layar OLED dari ZenBook hingga VivoBook. Mereka adalah:

  1. ASUS ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582)
  2. ASUS ZenBook Pro 15 OLED (UX582)
  3. Asus ZenBook Flip S OLED (UX371)
  4. ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513)
Selain 4 laptop tersebut, jajaran laptop ASUS berikut juga telah mengadopsi teknologi OLED:
  1. ASUS VivoBook Ultra M 15 OLED (M513)
  2. ASUS  ZenBook 13 OLED (UX325)
  3. ASUS  ZenBook 13 OLED (UM325)
  4. Asus ZenBook Flip 13 OLED (UX363)

Menjawab soal harga, aku cukup terkesan dengan ASUS VivoBook Ultra 15 OLED (K513) yang selain telah tersedia di Indonesia, ternyata dibandrol dengan harga mulai dari 8.599.000 rupiah. Untuk laptop yang telah mengadopsi teknologi layar OLED dengan segudang keunggulannya seperti dijelaskan di atas, harga segitu termasuk ramah di kantong.

Laptop Asus

Apalagi, di samping telah mengusung layar OLED dan ditenagai dengan prosesor generasi terbaru, ada beberapa kelebihan lain yang ditawarkan oleh VivoBook Ultra 15 OLED (K513) sehingga menjadikannya cocok untuk digunakan semua kalangan.

Mendukung Opsi Upgrade

Masih menyoal spesifikasi dasar, Asus VivoBook Ultra 15 OLED (K513) dilengkapi dengan memori DRR4 RAM dengan satu slot SO-DIMM kosong, sehingga kedepannya kita masih bisa menambah kapasitas RAM laptop. Asus VivoBook Ultra 15 OLED (K513) juga telah menggunakan penyimpanan berupa PCIe SSD. Tipe PCIe SSD ini memungkinkan laptop punya kecepatan lebih baik dibandingkan HDD tradisional dalam menjalankan suatu aplikasi. Kapasitas penyimpaman ini juga masih bisa di upgrade pada satu slot khusus untuk SSD SATA 2.5 inch, jadi nggak perlu takut kehabisan ruang penyimpanan. 

Tidak hanya memori dan storage saja yang bisa di-upgrade, pengguna VivoBook Ultra 15 OLED (K513) juga akan mendapat upgrade untuk sistem operasi terbaru Windows 11 tanpa biaya tambahan.

Dilengkapi AIPT (ASUS Intelligent Performance Technology)

VivoBook Ultra 15 OLED (K513) memiliki baterai berkapasitas 42 Wh lithium-prismatic battery  dan telah dilengkapi dengan teknologi AIPT yang memungkinkan laptop bisa meningkatkan performa hingga 40% dan membuat konsumsi daya jadi lebih hemat.

Gratis Office Home & Student 2019 Seumur Hidup

VivoBook Ultra 15 OLED (K513) juga dilengkapi dengan Office Home & Student 2019 gratis seumur hidup, dan yang pasti asli dan akan rutin dapat pembaharuan keamaan. Paket aplikasi ini rasanya memang wajib ada di laptop semua orang karena benar-benar berguna untuk menunjang pekerjaan baik membuat laporan hingga presentasi. 

.

.

.

Waah melihat semua keistimewaan teknologi layar ASUS OLED, ditunjang dengan spesifikasi modern, opsi upgrade, hingga berbagai software penunjang yang kece, rasanya  ASUS OLED betulan cocok digunakan untuk semua kalangan, termasuk anak sekolah, pelaku  WFH, hingga para konten kreator yang hari-harinya berkutat dengan laptop. Jelas lewat semua keunggulan yang ditawarkanya, ASUS OLED bertekad untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengguna yang kesehariannya harus menggunakan laptop dalam waktu lama. Kalau mata sudah nyaman menatap layar laptop, tentu hari-hari bakal makin produktif dan mata bisa lebih sehat, pun hidup makin bahagia.

Gimana, jatuh cinta sama ASUS OLED? Kalau aku sih, jelas. Soalnya ini benar-benar bukan laptop biasa. Pada akhirnya, aku menggangguk setuju di hadapan lirik lagu terbaru Bung Fiersa yang berjudul Bukan Lagu Laptop Biasa. Benarlah, ASUS OLED adalah teknologi yang bikin jatuh cinta.

Menutup ulasan panjang ini, buat kalian yang  penasaran dan mencari info lanjutan terkait laptop ASUS OLED, bisa mengunjungi laman berikut:

#SeeTheDIFFERENCE and #ExperienceTheDIFFERENCE  With ASUS OLED

Selamat datang hidup produktif, selamat tinggal mata mudah lelah. 



Sumber Referensi:

https://news.detik.com/advertorial/d-5779166/hasil-survei-soal-teknologi-di-asus-oled-seperti-apa-responsny 

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Biological_effects_of_high-energy_visible_light

Survey TIK 2017 serta Implikasinya Terhadap Aspek Sosial Budaya Masyarakat oleh Balitbang Kemkominfo (2017) 

Ilustrasi & Infografik created using CANVA.COM















Posting Komentar

0 Komentar