Lagu
terbaru Harris J ini berjudul Save Me From Myself, yang masih fresh banget
karena baru dirilis belum lama ini. Harris sendiri sudah terkenal sejak
menyanyikan lagu berjudul Salam Alaikum yang pastinya sudah tidak terdengar
asing lagi di telinga kita para penikmat musik,
karena sering sekali diputar di radio-radio maupun televisi. Tidak ada
perbedaan mencolok antara lagu barunya ini dengan lagu-lagu sebelumnya jika
dilihat dari tema yang masih bernuansa seputar kehidupan dengan mendekatkan
diri pada Tuhan. Namun, kalau dicermati lagi dalam lagu Save Me From Myself ini
suara Harris sudah terdengar berat ya? Cukup berbeda jika dibandingkan dengan
suaranya dalam lagu Salam Alaikum dan lagu-lagu lainnya seperti Good Life dan
Worth it. Mungkin karena sang penyanyi sendiri sudah beranjak dewasa nih,
apalagi Harris baru saja merayakan ulang ahunnya yang ke-20 tepat pada tanggal
2 Mei lalu.
Pertama kali mendengar lagu ini, aku seketika jatuh cinta. Tentang apa sih lagunya? Yuk simak ulasannya.
Baidewei, liriknya bisa dicari langsung dI google ya.
Untuk urusan suara, Harris sudah juara lah. Namun apa yang membuat banyak orang begitu menikmati lagu-lagunya bukan sekedar soal suara saja, tetapi karena pesan-pesan yang terkandung dalam lagu-lagunya begitu terasa saat kita mendengarkannya. Disisi lain, Harris juga membungkus lagu-lagunya dengan nuansa Islam yang modern sehingga kita tidak bosan meskipun mendengarkan berulang-ulang.
Baidewei, liriknya bisa dicari langsung dI google ya.
Untuk urusan suara, Harris sudah juara lah. Namun apa yang membuat banyak orang begitu menikmati lagu-lagunya bukan sekedar soal suara saja, tetapi karena pesan-pesan yang terkandung dalam lagu-lagunya begitu terasa saat kita mendengarkannya. Disisi lain, Harris juga membungkus lagu-lagunya dengan nuansa Islam yang modern sehingga kita tidak bosan meskipun mendengarkan berulang-ulang.
Memang
benar pepatah yang mengatakan bahwa musuh terbesar manusia tidak lain adalah
diri sendiri. Sebelum berpikir untuk mengalahkan orang lain, alangkah baiknya
untuk berpikir bagaimana mengalahkan keegoisan yang masih bersarang pada
pribadi masing-masing, benar?
Ketika
kita beranjak dewasa dalam dunia yang semakin bertambah modern ini,
godaan-godaan dunia luar begitu dahsyat menghujami kita layaknya suara manis
yang mengiring kita berjalan menuju jurang kehidupan.
Semakin
bertambah usia, semakin luas pergaulan, ada-ada saja hal yang ingin kita coba.
Meskipun kita tahu bahwa sesuatu itu hanya berimbas buruk jika dilakukan, namun
mengapa masih ingin melanjutkan? Memang hal yang wajar mengingat kita adalah
manusia yang diciptakan dengan setumpuk nafsu.
Semakin
bertambah usia, semakin banyak yang dilihat, semakin banyak hal yang tersimpan
dalam memori, sifat hedonisme semakin menggerogoti hati kita. Mengapa menjaga
keegoisan meskipun tahu bahwa itu hanya akan merusak pribadi kita sendiri?
Saya
yakin hal seperti ini tidak hanya terjadi pada satu orang, tetapi setiap orang
mengalaminya. Kadang kala kita merasa sangat bersemangat dan melupakan resiko
hanya demi mencapai kesenangan belaka, meskipun kita tahu hal itu salah. Kadang
kala pula, kita tertekan dan menangis sejadi-jadinya saat mengingat kembali apa
yang telah kita lakukan tersebut. Pada akhirnya menghadap Tuhan, bermohon
ampunan dengan berderai air mata. Namun untuk kesekian kali, kita mengulanginya
kembali, kembali pada jalan yang salah.
Ya,
menjadi dewasa dengan harapan menjadi semakin baik itu benar-benar tidak mudah.
Namun, dibalik semua itu, kita punya hati nurani yang selalu menentang batin
saat kita melakukan hal yang salah.
Apa
yang bisa kita lakukan adalah berdoa, memohon curahan hidayah dariNya. Bukankah
kita punya Tuhan? Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kita selalu dan akan
selalu membutuhkan Tuhan dalam keadaan apapun. Kita butuh Tuhan untuk
menyelamatkan diri dari lautan keegoisan diri sendiri yang tanpa kita sadari
semakin bertambah dalam.
Tuhan,
Jika
kami telah melangkah di jalur yang salah maka putarkan langkah ini,
Kembali
ke jalan yang benar.
Atau
setidaknya hentikan langkah ini agar kami tidak terlalu jauh tersesat dari
ampunanMu.
Tuhan,
Teruslah
dekap diri ini dalam buai kasihMu
Biarkan
diri ini bernaung dibawah perlindunganMu
Karena
tanpa-Mu, kami bahkan lebih tidak berdaya dari sebutir debu.
Baca Juga: Kabawetan, Pesona Hijau Kebun Teh Bengkulu
Tambahkan Komentar
EmoticonEmoticon