PUISI | Mungkin Kau Lupa


Mungkin kau lupa
Bahwa aku ada di ujung penantian
Berdiri bersama gundah
Entah sudah lewat berapa kalender
Yang pasti, aku menunggu
Sampai lupa waktu
Bahwa kau telah lama berlari
Mengejar pundaknya

Mungkin kau lupa
Karena terlalu sibuk bermimpi memilikinya
Bahwa tanganku sedia menopangmu
Kala kau sekali lagi didorong menjauh
Saat mencoba mendekap bayangnya

Mungkin kau lupa
Bahwa hatiku masih untukmu
Saat kau mengangankan cintanya yang tak nyata

Mungkin kau lupa menengok ke belakang
Ada aku di ujung kepasrahan
Aku berdiri di atas perih
Mendekapmu yang tengah memandang kepergiannya

Mungkin kau tidak mengingat
Sebab terlalu sibuk mengandaikannya
Sementara dia mengangankan yang lain

Katamu, tak apa.
Bahagiamu melihatnya bahagia
Sekonyong-konyong kau tersenyum
Kau pikir begitulah cinta tak harus memiliki
Padahal ada cinta lain yang menanti
Tidak semu, seutuhnya bisa kau miliki

Siang itu...
Di stasiun kota
Kau rebah di bangku peron
Terdiam di tengah keramaian
Menatap dirinya yang melambai-lambai dari kereta yang mulai bergerak

Siang itu, binar di matamu meredup
Seiring deru mesin yang semakin samar, meninggalkan asa
Dia pergi menjemput bahagianya
Kau lunglai menatap sumber bahagiamu yang lenyap

Sekali lagi tersenyum getir
Mencoba menguatkan hati
Namun tak ayal mencerca juga
Mengumpat pada takdir
Menyalahkan semesta
Lalu kulihat kau menunduk
Menatap pada sepatumu

Pundak yang bergetar itu menjelaskan
Tangismu mempertanyakan mengapa cinta pergi begitu saja.
Sekejam itukah takdir mempermainkan?
Tak pantaskah kau untuknya?

Ah, omong kosong
Ada banyak cinta untukmu
Banyak sekali, sebanyak atom-atom yang bertebaran.
Tentu. Kalau kau sudi menoleh ke belakang.

Mungkin kau lupa
Kala menangisi kepergiannya
Di sini air mataku tumpah ruah
Mengagumi lelahnya langkahmu
Mengapresiasi setiap keringat usahamu
yang tak membuahkan hasil
Aku selalu di sini
Di dermaga penantian
Siap untuk berlayar, tapi tertahan oleh cinta



Posting Komentar

7 Komentar

  1. Puisinya bagus banget, cinta bertepuk tangan memang menyedihkan ya semoga saja si dia segera sadar ada org yang selama ini selalu mencintainya

    BalasHapus
  2. huum. Cinta itu emang membahagiakan, tapi nggak selalu membahagiakan. Adakalanya memberi luka. huhuhu

    BalasHapus
  3. Cinta nggak selamanya harus memiliki. Eakk sok bijak pdahal diri sendiri jomlo karatan😂😂😂

    BalasHapus
  4. Ya.. terkadang cinta itu menyakitkan,
    Apalagi tidak terbalas atau tidak mampu untuk mengungkapkan,
    Tetapi kita kembalikan saja kepada jodoh.., mungkin memang dia buma jodoh kita. Atau dia bukanlah yg terbaik buat kita.

    BalasHapus
  5. Dalem banget ya, yang mau disampaikan itu juga sampai kita ngerti, bahasa yang di gunakan juga mudah dimengerti jadi kita langsung nangkap apa maksudnya. Puisi yang keren ^^

    BalasHapus
  6. Keren banget puisinya mba, maknanya dalem banget sedalam samudra hehehe.

    BalasHapus

Tambahkan Komentar